Jumat, 28 Desember 2007

wirausaha

Nama : Humaidi Al-Ayubi, H.
NIM : 104053002052
Semester : VII/A
Asal : Jakarta Selatan (Betawie)
Fakltas/Jurusan : Dakwah & Komunikasi / Manajemen Dakwah
Cita-cita : Menjadi seorang Da’i dan Usahawan
Alasan belajar kewirausahaan: “ Pertama adalah karena kewirausahaan adalah salah satu penawaran mata kuliah yang ada disemester ke-7. Selain itu juga yang namanya hidup sangat perlu usaha, karena dengan kita beruasaha akan mendapatkan nilai ekonomi demi untuk hidup di dunia dan itu juga merupakan perintah Allah. Allah SWT. telah berfirman:
فإذا قضيت الصلـوة فانتشروا فى الأرض وابتغـوا من فضل الله واذكروا الله كثيرا لعلكم تـفـلحـون۞ ( الجمعه: ۱۰)
Artinya: “Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebarlah kamu kepermukaan bumi, dan carilah karunia (rizki) Allah dan ingatlah yang banyak kepada Allah, agar kamu beruntung”. (Q.S. Al-Jumu’ah: 10).”
Judul yang diambil : “Menjadi seorang Da’i dengan sampingan menjadi seorang usahawan seperti memiliki sebuah prusahaan material (barang bangunan) dan property (jual-beli rumah)”
Alasan menjadi seorang Da’i adalah karena dari semenjak usia sekolah dasar, saya suka ikut orang tua mengaji diberbagai tempat, selain itu juga banyak orang bilang, saya mempunyai bakat untuk menjadi seoang ustadz dan Al-Hamdulillah walaupun belum terkenal secara luas, sering kali saya diundang untuk mengisi acara pada perayaan hari-hari besar Islam dan lain-lainnya, seperti membaca Al-Qu’an, Sholawat Nabi (Rawi), Imam pada Sholat terawih, bial Jum’at tetap dibeberapa Masjid, Khutbah di dalam acara pernikahan, pelepasan ibadah Haji atau Umrah dan lain sebagainya.
Terbenak dalam pikiran saya, bahwa yang namanya panggilan untuk tampil dalam acara-acara tersebut tidak setiap saat, bahkan kebanyakan waktunya malam hari. Oleh karena itu, saya ingin sekali mempunyai sebuah usaha. Orang tua saya telah memberikan pertunjuk dengan membuka usaha sebuah perusahaan material (barang bangunan) dan membuat rumah-rumah untuk dijual kembali (property).
Alasan dengan mempunyai sebuah perusahaan material (barang bangunan) adalah karena barang bangunan tersebut adalah barang yang tahan lama, artinya walaupun barang tersebut tidak laku dengan waktu yang cepat, maka barang tersebut tidak akan mudah hancur atau rusak. Terpintas juga dengan membuat rumah-rumah untuk dijual (property), ini merupakan pasangan yang sangat bagus menurut saya, karena barang bangunannya sudah ada di material sendiri. Dengan demikian keuntungan yang berlipat sudah menjadi bayang-bayangan saya. Mudah-mudahan segala yang saya niat dan rencanakankan ini, menjadi kenyataan yang sesungguhnya. Semoga Allah mengabulkan segala hajat baik kita semua, Amiin…!!!

makalah

Urgensi Sistem Informasi Manajemen
(Bagi Manajer atau Da’i)

PENDAHULUAN
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk menuntut ilmu.
Dewasa ini, kebutuhan informasi semakin penting, apalagi bagi seorang manajer ataupun pemimpin ummat (da’i). Oleh karena itu, izinkanlah pemakalah pada kali ini akan menulis beberapa lembar dan membahas tentang urgensi system informasi manajemen bagi manajer atau da’i.
Pemakalah sadar masih banyak kekurangan dalam penulisan ataupun pembahasan dalam makalah ini, oleh karena itu pemakalah mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin…

PEMBAHASAN
Urgensi Sistem Informasi Sebagai Pendukung proses Manajemen :

Telah umum diketahui bahwa keberhasilan organisasi pada hakikatnya ditentukan oleh penggabungan yang tepat antara kepemimpinan yang efektif dan pelaksanaan kegiatan operasional yang efisien. Pada umumnya kepemimpinan yang efektif tercermin pada dua kegiatan utama yaitu :
Peranan yang harus dimainkan oleh para manajer
Pembahasan proses manajerial yang kesemuanya hanya mungkin terlaksana dengan baik apabila didukung oleh informasi.[1]

Untuk mencapai tujuannya, organisasi memerlukan dukungan manajemen dengan berbagai fungsinya yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi masing-masing. Kegiatan fungsi-fungsi tersebut memerlukan data dan informasi pula, beberapa fungsi manajemen pokok kita perjelas secara ringkas berikut ini yaitu :
1. Perencanaan (planning), adalah fungsi manajemen yang berkaitan dengan penyusunan tujuan dan menjabarkannya dalam bentuk perencanaan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pengorganisasian (organizing), adalah fumgsi manajemen yang berkaitan dengan pengelompokkan personel dan tugasnya untuk menjalankan pekerjaan sesuai tugas dan misiNya.
3. Pengaturan personal (staffing), adalah fungsi manajemen yang berkaitan dengan kegiatan bimbingan dan pengaturan kerja personel unit masing-masing manajemen sampai pada kegiatan seperti seleksi penempatan, pelatihan, pengembangan, dan kompensasi sebagai bagian dari unit personalia organisasi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM).
4. Pengarahan (directing) adalah fungsi manajemen yang berkaitan dengan kegiatan melakukan pengarahan-pengarahan,tugas-tugas,dan instruksi.
5. Pengawasan (controlling) adalah, kegiatan manajemen yang berkaitan dengan pemeriksaan untuk menentukan apakah pelaksanaanya sudah dikerjakan sesuai dengan perencanaan, sudah sampai sejauh mana kemajuan yang dicapai.[2]

Urgensi Manajemen System Informasi :
1. Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah menyeluruh
Kata manajemen dalam SIM adalah serba melingkupi, di dalam SIM termasuk sistem pemroses transaksi dan sistem-sistem yang utama dirancang bagi para manajer diberbagai tingkatan, sistem informasi manajemen adalah manajer, yang fikiranya akan memproses dan menyebarluaskan informasi serta berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari sistem informasi manajemen.
2. System Informasi Manajemen (SIM) adalah Terkoordinasi
Sebuah system informasi manajemen biasanya dikoordinasikan secara terpusat untuk menjamin bahwa data yang diproses otomasisasi perkantoran, maupun data intelijen, dan juga komponen-komponen lainnya, dikembangkan dan dioperasikan dengan cara terencana dan terkoordinasi.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki Sub-Sistem Informasi.
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, atau sistem komponen setengah terpisah yang merupakan bagian dari keseluruhan dan merupakan sistem yang terpadu.
4. Sistem Informasi Manajemen Terintegrasi Secara Rasional
Sub-sistem (kumpulan dari sistem semi yang terpisah) adalah terpadu sehingga kegiatan dari masing-masing saling berkaitan satu dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan terutama dengan melewatkan data diantara system-sistem tersebut.
5. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Meningkatkan produktivitas
Sistem informasi manajemen (SIM), dengan berbagai cara mampu meningkatkan produktivitas, SIM mampu melakukan tugas rutin seperti penyiapan dokumen dengan efisien, ia mampu memberikan layanan terbaik bagi organisasi eksternal dan individu.
6. Sistem Informasi Manajemen (SIM) sesuai dengan sifat dan gaya Manajer.
Suatu system informasi manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari personel yang akan menggunakannya, termasuk juga sumbangan yang diberikan oleh para manajer, [3]

Implementasi Urgensi SIM bagi Da’i
Sistem menurut arti logat adalah suatu kelompok unsur-unsur yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan kolektif. Menurut Iskandar Wirya Kusuma mengutip dari Nasarudin Razak dalam bukunya “Metodologi Dakwah”, mendefinisikan system sebagai suatu organisasi dari kumpulan komponen yang berhubungan satu sama lain.
Dari pengertian system di atas, jika kita kaitkan dengan sistem Islam dan sistem dakwah adalah Islam mengajarkan ajaran yang bersumber dari wahyu Allah yang diantara wahyu itu satu dengan yang lainnya. Al-Qur’an merupakan system wahyu yang ayat-ayat-Nya tidak dapat dilepaskan begitu saja dari ayat yang lainnya. Hal ini juga berlaku untuk Hadits Rasulullah saw.
Sistem dakwah terbuka dari beberapa sub-sistem, yang merupakan komponen-komponen yang lebih kecil dan merupakan bagan dari sistem dakwah. Beberapa sub-sistem yang merupakan komponen dari dakwah itu sendiri, yaitu da’i (subjek dakwah), mad’u (mitra dakwah), maddah (materi dakwah), wasilah (media), thariqah (metode), atsar (efek dakwah). Keseluruhan sub-sistem ini tidak boleh ada yang diabaikan karena semuanya saling berkaitan. Apabila salah satunya ada yang diabaikan maka target yang merupakan cita-cita dakwah akan terganggu.
Dalam sistem selalu terdapat input (da’i) → proses (pelaksanaan dakwah) → output (cita-cita dakwah). Ketiganya ini harus selalu terkait dengan sambung-menyambung dan terus-menerus sehingga merupakan suatu proses yang tidak berhenti pada satu titik. Feedback adalah komponen selanjutnya yang merupakan umpan balik dari mitra dakwah setelah proses dakwah.











[1] Sondang P.Siagian, Sistem Informasi Manajemen (Jakarta:Bumi Aksara ,2005),h.28

[2] Zulkifli Amsyah, manajemen system informasi (Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama,2003).h 64
[3] George M.Scott,Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen,(Jakarta PT.Raja Grafindo Persada 2004)h.100-102

Kamis, 27 Desember 2007

NAMA : HUMAIDI AL-AYUBI, H.
NIM : 104053002052
FAKULTAS : DAKWAH DAN KOMUNIKASI
JURUSAN : MANAJEMEN DAKWAH

Alasan Pengambilan Judul Skripsi
Semester tujuh beberapa saat lagi akan segara berakhir. Dalam waktu yang begitu singkat ini, saya akan memulai untuk persiapan pembuatan skripsi. Pada saatnya masuk semester delapan, target saya akan selesai skripsi itu paling lama Insya Allah tiga bulan. Mudah-mudahan segala niat baik saya, terkabulkan dan berjalan sesuai dengan rencana tanpa kendala atau halangan yang dapat menghambat jalannya kelancaran skripsi saya.
Mengingat jurusan yang saya ambil adalah manajemen dakwah, maka yang saya ambil sebagai tema skripsi adalah tentang majlis taklim, karena majlis taklim itu merupakan salah satu tempat untuk melakukan dakwah.
Di sekitar tempat tinggal saya, terdapat sebuah majlis taklim yang lumayan besar, tidak kurang sekitar sepuluh ribu jama’ah yang sebagian besar jama’ahnya itu adalah tergolong tingkat anak-anak dan remaja putra, tetapi ada juga sebagian kecil remaja putri dan orang tua yang ikut di dalam majlis taklim tersebut. Jama’ah datang dari berbagai kota atau tempat tinggal, mulai dari Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Depok, Tanggerang dan sekitarnya. Adapun pengajiannya itu lebih kepada dzikir, dan sholawat, melalui pembacaan maulid shumtudduror. Majlis taklim ini dilaksanakan setiap malam Minggu sekitar jam 21.00 sampai 24.00 yang tempat pelaksanaannya itu berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh crew atau pengurus majlis taklim tersebut.
Majlis taklim ini bernama “Nurul Mustofa”, dan dipimpin oleh Assayyid Al-Habib Hasan Bin Ja’far Asshgaf, yang berpusat di jalan Manggis, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Sekitar tujuh tahun majlis taklim ini berjalan dan langgeng sampai sekarang.
Menurut saya, mengumpulkan jama’ah puluhan ribu itu tidaklah mudah, apalagi kebanyakan anak-anak dan remaja. Oleh karena itu, saya ingin meneliti melalui skripsi dengan judul “Kepemimpinan Habib Hasan Bin Ja’far Asshgaf dalam memimpin puluhan ribu jama’ah pada Majlis Taklim Nurul Mustofa di Jakarta”. Mudah-mudan skripsi yang saya buat ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi saya sebagai penulis dan umumnya bagi para pembaca semua. Amiin…